HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kenalan dengan Musisi Lokal Garut yang Sedang Naik Daun: Voice of Baceprot

Table of Contents

Di tengah gemerlap industri musik global, ada satu band dari Garut yang sukses mencuri perhatian dunia! Mereka adalah Voice of Baceprot (VoB), trio metal keren yang digawangi tiga remaja perempuan penuh bakat dan semangat. Dengan energi yang membara dan lirik yang penuh makna, VoB bukan cuma mengharumkan nama Garut di panggung internasional, tapi juga jadi inspirasi bagi banyak anak muda Indonesia. 

Artikel ini akan mengajak Kamu untuk mengenal lebih dekat Voice of Baceprot, perjalanan karier mereka, serta dampak positif yang mereka bawa bagi dunia musik dan masyarakat.

Voice of Baceprot
Voice of Baceprot

Siapa Voice of Baceprot?

Voice of Baceprot (VoB) adalah band metal keren asal Indonesia yang terbentuk di Garut, Jawa Barat, pada tahun 2014. Nama "Baceprot" sendiri diambil dari bahasa Sunda yang berarti "berisik" atau "ribut", pas banget dengan musik mereka yang penuh energi dan semangat membara! Band ini digawangi oleh tiga perempuan berbakat: Firdda Kurnia (vokal & gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum).

Dari kota kecil di Jawa Barat, mereka berhasil mengguncang panggung internasional, membuktikan bahwa musik tidak mengenal batas geografis maupun budaya. Dengan gaya khas dan pesan kuat dalam lagu-lagu mereka, VoB menjadi simbol keberanian bagi banyak remaja Indonesia yang bermimpi besar di dunia musik. Mereka bukan hanya band metal—mereka adalah suara perubahan!

Perjalanan Karier Voice of Baceprot

Awal mula Voice of Baceprot dimulai ketika mereka bertemu di sekolah menengah pertama di Garut. Di bawah bimbingan guru musik mereka, Erza Satia, ketiga remaja ini mulai mengeksplorasi musik metal. Meskipun berasal dari daerah kecil, mereka memiliki mimpi besar untuk membawa nama musisi lokal Garut ke tingkat internasional. 

Pada tahun 2017, VoB mulai mendapatkan perhatian setelah video mereka tampil di YouTube viral. Mereka membawakan lagu-lagu dari band metal legendaris dengan penuh energi, menjadikan mereka salah satu band metal Indonesia yang paling banyak dibicarakan.

Pesan dan Dampak Positif Voice of Baceprot

Salah satu hal yang membuat Voice of Baceprot istimewa adalah pesan-pesan positif yang mereka sampaikan melalui musik mereka. Sebagai musisi lokal Garut, mereka menghadapi berbagai tantangan dan stereotip. 

Namun, mereka berhasil membuktikan bahwa musik metal bukan hanya untuk laki-laki, dan hijab bukanlah penghalang untuk mengejar mimpi. VoB menjadi inspirasi remaja Indonesia, terutama bagi perempuan yang ingin berkarya di industri kreatif. 

Selain itu mereka juga menyuarakan isu-isu seperti kesetaraan gender dan kebebasan berekspresi melalui lagu-lagu mereka, seperti "School Revolution" dan "God, Allow Me (Please) to Play Music".

Tantangan yang Dihadapi Voice of Baceprot

Meskipun sukses, perjalanan Voice of Baceprot tidak selalu mulus. Sebagai band metal Indonesia yang mengenakan hijab, mereka sering menjadi bahan perdebatan. Beberapa orang mengkritik penampilan mereka, sementara yang lain meragukan kemampuan musik mereka. 

Namun pada akhirnya, mereka tetap teguh pada prinsip mereka dan terus berkarya. Mereka juga menghadapi keterbatasan fasilitas di daerah pedesaan, tetapi hal ini tidak menghentikan mereka untuk menjadi inspirasi remaja Indonesia.

Prestasi dan Pengakuan Dunia

Voice of Baceprot telah meraih berbagai prestasi yang membanggakan, baik di dalam maupun luar negeri. Sebagai band metal Indonesia, mereka menjadi yang pertama tampil di Glastonbury Festival festival musik tahunan terbesar di Inggris yang digelar pada 26-30 Juni 2024.

Band metal Indonesia yang mendunia
VoB dengan latar penontonnya

Mereka juga diliput oleh media internasional seperti BBC dan Al Jazeera, yang menjadikan mereka simbol perubahan dan inklusivitas. Dengan segala pencapaian mereka, VoB membuktikan bahwa musisi lokal Garut bisa bersaing di kancah global dan menjadi inspirasi remaja Indonesia.

Voice of Baceprot di New York Times: Menembus Batas Global

VoB menjadi sorotan dalam artikel The New York Times yang membahas tentang perjalanan inspiratif mereka sebagai band metal perempuan berhijab pertama di Indonesia. Artikel tersebut mengangkat bagaimana VoB melawan stereotip dan stigma di industri musik yang didominasi laki-laki, serta bagaimana mereka menggunakan musik sebagai alat untuk menyuarakan kesetaraan gender dan kebebasan berekspresi.

Dalam artikel The New York Times, VoB digambarkan sebagai simbol perubahan dan inklusivitas. Mereka tidak hanya membawa nama Indonesia ke kancah global, tetapi juga membuktikan bahwa musik metal bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan-pesan sosial yang kuat. 

Liputan ini semakin mengukuhkan posisi VoB sebagai salah satu band metal Indonesia yang paling inspiratif, sekaligus membuka mata dunia tentang potensi kreativitas anak muda dari daerah kecil seperti Garut.

Harapan untuk Voice of Baceprot

Ke depan, Voice of Baceprot berencana untuk terus berkarya dan menginspirasi lebih banyak orang. Mereka sedang mengerjakan album perdana mereka, yang diharapkan bisa dirilis dalam waktu dekat. Sebagai band metal Indonesia, mereka ingin terus menggunakan platform mereka untuk menyuarakan isu-isu sosial, seperti kesetaraan gender dan pendidikan. 

Dengan semangat dan dedikasi mereka, VoB akan terus menjadi inspirasi remaja Indonesia dan membawa nama musisi lokal Garut ke tingkat yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Voice of Baceprot adalah bukti bahwa bakat dan semangat tidak mengenal batas. Dari Garut, mereka berhasil menembus dunia internasional dan menjadi inspirasi remaja Indonesia. Dengan musik mereka yang penuh energi dan pesan-pesan positif yang mereka sampaikan, VoB tidak hanya membawa nama musisi lokal Garut di kancah global, tetapi juga membuka jalan bagi generasi muda untuk mengejar mimpi mereka. 

Bagi Kamu yang ingin mengenal lebih jauh tentang band metal Indonesia ini, ikuti perjalanan mereka di media sosial dan dukung karya-karya mereka. Siapa tahu, mereka akan menjadi band Indonesia pertama yang benar-benar mendunia!

Posting Komentar