Curhat Mahasiswa: Salah Jurusan, Tetap Lanjut atau Pindah?
Kamu pernah nggak sih ngerasa kayak lagi jalan di jalur yang salah? Kayak naik angkot tapi malah nyasar ke pasar lain?
Nah, perasaan kayak gini sering banget dialami sama mahasiswa yang ngerasa salah jurusan. Awalnya mungkin ikut-ikutan temen, atau nurutin maunya orang tua, atau cuma karena mikir "ah, yang penting kuliah dulu."
Tapi begitu masuk, zonk! Mata kuliahnya nggak nyambung di hati, tugas-tugasnya bikin males, dan setiap hari kuliah rasanya kayak beban.
Pasti ada di antara kalian yang lagi ngalamin kegalauan tingkat dewa ini kan? Antara tetap lanjut di jurusan yang udah terlanjur dipilih, atau berani ambil langkah drastis buat pindah jurusan.
Ini bukan keputusan gampang, banyak banget pertimbangan yang bikin kepala pusing tujuh keliling.
![]() |
Ilustrasi |
Dilema Abadi: Tetap Lanjut atau Pindah?
Coba deh kita bedah satu-satu plus minusnya. Ini ibaratnya kayak main catur, harus mikirin langkah selanjutnya dan kemungkinan terburuknya.
Kalau tetap lanjut padahal nggak minat amat
Pro-nya (Sisi Positifnya):
Hemat waktu & uang
Ini jelas sih. Kalau lanjut, berarti nggak ada waktu atau biaya yang kebuang buat daftar ulang, ikut tes lagi, atau ngulang semester awal. Kuliah bisa cepet selesai, terus langsung lulus.
Zona nyaman
Udah terlanjur kenal dosen, udah tahu sistemnya, udah punya geng di kelas. Nggak perlu adaptasi lagi dari nol, kan? Kadang, rasa nyaman ini yang bikin kita males pindah.
Pengalaman baru
Siapa tahu, meskipun nggak minat, kamu bisa nemuin skill baru di jurusan ini. Atau malah jadi jago di bidang yang nggak pernah kamu duga.
Ada loh mahasiswa yang akhirnya bisa lulus, dapet kerja, terus passion aslinya malah jadi hobi di luar kerjaan.
Mental baja
Kalau kamu bisa bertahan di jurusan yang nggak kamu suka, itu berarti kamu punya mental yang kuat. Bisa jadi pelajaran berharga buat ngadepin hal-hal nggak enak lainnya di masa depan.
Kontra-nya (sis negatifnya):
Penyiksaan batin
Ini yang paling parah. Tiap hari kuliah rasanya kayak disiksa. Nggak ada passion, nggak ada motivasi. Belajar jadi terpaksa, nilai pas-pasan, bahkan bisa-bisa bikin kesehatan mental kena imbasnya (stres, cemas, depresi).
Nilai amburadul
Karena nggak minat, biasanya jadi males belajar. Dampaknya? IPK bisa jeblok. Ini bisa ngaruh pas nyari kerja nanti atau kalau mau lanjut S2.
Buang-buang waktu (dalam arti lain)
Meskipun lulus, kalau skill yang didapat nggak sesuai sama passion, nanti pas kerja bisa jadi nggak maksimal. Waktu yang dipakai buat belajar di kampus jadi kurang efektif.
Menyesal di kemudian hari
Penyesalan itu datang belakangan. Bayangin aja udah lulus, kerja di bidang yang nggak kamu suka, terus tiap hari ngeluh. Nggak enak banget kan?
Kalau Berani Pindah Jurusan (Jalur Berliku Tapi Mungkin Bahagia)
Pro-nya (sisi positifnya):
Kuliah Jadi Lebih Happy
Ini yang paling utama! Kalau udah di jurusan yang kamu suka, belajar itu rasanya kayak main. Lebih semangat, lebih termotivasi, dan otak jadi lebih gampang nyerep materi.
Nilai Bisa Lebih Kinclong
Karena senang, otomatis lebih niat belajar. Hasilnya, IPK bisa meroket. Ini modal penting buat masa depan.
Masa Depan Lebih Cerah (Sesuai Passion)
Kamu bisa mengembangkan skill yang bener-bener kamu minati. Nantinya pas lulus, kerjaan yang kamu ambil juga sesuai passion, jadi lebih enjoy dan berpotensi sukses.
Pengalaman Berharga
Mengambil keputusan besar seperti pindah jurusan itu butuh keberanian. Pengalaman ini bisa membentuk kamu jadi pribadi yang lebih kuat dan percaya diri.
Kontra-nya (sisi negatifnya):
Nambah Waktu Kuliah
Ini udah pasti sih. Kalau pindah, apalagi beda banget jurusannya, kemungkinan besar harus ngulang dari semester awal. Artinya, waktu kuliah jadi lebih panjang.
Beban Biaya Tambahan
Biaya pendaftaran lagi, mungkin ada mata kuliah yang nggak bisa ditransfer, atau bahkan UKT/SPP di jurusan baru yang beda. Siap-siap rogoh kocek lebih dalam.
Adaptasi Lagi dari Nol
Kamu harus kenalan sama temen-temen baru, dosen baru, dan beradaptasi lagi sama lingkungan baru. Agak bikin canggung di awal sih.
Risiko Salah Pindah (Walaupun Kecil)
Meskipun udah mikir matang-matang, ada kemungkinan kecil kamu ngerasa "salah lagi" di jurusan yang baru. Tapi, kalau udah riset dan yakin, kemungkinan ini kecil banget.
Gimana Dong Ngambil Keputusannya?
Oke, sekarang pertanyaannya, harus gimana? Nggak ada jawaban saklek sih. Setiap orang beda-beda situasinya. Tapi, ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan:
Evaluasi Diri dengan Jujur
Kenapa kamu nggak suka jurusan ini? Apakah karena materinya susah (tapi kalau di jurusan lain juga ada yang susah kan?), atau emang materinya nggak bikin kamu tertarik sama sekali?
Apakah kamu siap menerima konsekuensi kalau tetap lanjut, atau kalau pindah?
Riset Jurusan Impian
Jangan cuma bayangin enaknya doang. Cari tahu sedalam-dalamnya tentang jurusan yang kamu minati. Apa aja yang dipelajari?
Prospek kerjanya gimana? Ada mata kuliah yang ngeri nggak? Ngobrol sama kakak tingkat di jurusan itu kalau bisa.
Diskusikan dengan Orang Tua/Wali
Ini penting banget. Mereka yang biayain kuliah kamu, kan? Jelaskan alasan kamu dengan kepala dingin. Berikan data dan fakta yang mendukung keputusanmu.
Siapa tahu mereka bakal lebih ngerti dan mendukung.
Cari Tahu Prosedur Pindah
Kalau memang mantap mau pindah, cari tahu persyaratan dan prosedurnya di kampus kamu. Apakah ada jalur internal atau harus lewat jalur SNBP/SNBT/mandiri lagi?
Pertimbangkan Waktu & Energi
Apakah kamu punya energi dan waktu yang cukup untuk memulai dari awal lagi? Atau lebih baik fokus menyelesaikan yang ada dan mencari passion di luar jalur formal?
Ingat, masa depan itu di tangan kita sendiri. IPK memang penting, tapi kebahagiaan dan kesehatan mental jauh lebih berharga.
Daripada maksain di jalan yang bikin sengsara, mungkin berani belok itu justru jalan terbaik. Jangan takut dibilang "nggak konsisten" atau "buang-buang waktu".
Daripada buang-buang waktu bertahun-tahun di jalan yang salah, lebih baik buang sedikit waktu untuk menemukan jalan yang benar, kan?
Gimana nih, Bro, Sis, ada yang lagi di fase galau kayak gini juga? Udah ada yang berani pindah dan berhasil? Cerita dong pengalamannya!