Reaktivasi Jalur KA Cikajang Garut: Harapan Baru dari Selatan
Nama "Cikajang Garut" kembali jadi perbincangan hangat, bukan karena keindahan alamnya saja, tapi karena satu kabar besar: stasiun legendaris di Cikajang akan direaktivasi. Setelah puluhan tahun tidur panjang, Stasiun Cikajang yang terkenal sebagai stasiun tertinggi di Asia Tenggara, bakal kembali hidup.
![]() |
Sumber: Wikipedia |
Jalur Cikajang Garut: Tak Sekadar Nama, Tapi Jejak Sejarah
Berlokasi di Desa Padasuka, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, stasiun ini punya sejarah yang panjang. Diresmikan pada 1 Agustus 1930 oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta kolonial Belanda, stasiun ini dulunya jadi pusat aktivitas transportasi hasil bumi dari kawasan pegunungan Garut.
Tak hanya barang, kereta juga mengangkut penumpang. Rute andalannya adalah Cibatu–Garut–Cikajang, dengan jadwal yang cukup padat. Bahkan, pada tahun 1935 tercatat ada lima sampai enam perjalanan setiap harinya. Ini menunjukkan betapa pentingnya stasiun ini di masa lalu.Lokasi Strategis Jalur Cikajang Garut dan Kejayaan di Masa Lalu
Cikajang Garut berada sekitar 21 km dari pusat Kabupaten Garut. Wilayah ini tidak hanya dikenal karena potensi alamnya, tapi juga posisinya yang strategis dalam menghubungkan berbagai daerah di selatan Garut. Dengan ketinggian lebih dari 1.200 mdpl, stasiun ini pun mendapat predikat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.Bangunan stasiun masih berdiri meski sudah tidak terpakai. Ukiran "Station Tjikadjang" dan beberapa angka penanda tahun masih bisa dilihat di pintu belakang bangunan. Meski kini dindingnya penuh coretan dan sebagian ruangannya digunakan warga sebagai gudang, jejak sejarahnya belum pudar.
Penutupan yang Menyisakan Kenangan
Di awal 1980-an, kejayaan Stasiun Cikajang mulai meredup. Jalur Cikajang Garut ditutup pada November 1982, disusul jalur Cibatu–Garut enam bulan kemudian. Banyak faktor yang menyebabkan penutupan ini: jumlah penumpang menurun, volume barang yang diangkut makin sedikit, hingga lokomotif yang sudah uzur.
Meski begitu, warga setempat masih menyimpan kenangan manis tentang masa keemasan stasiun ini. Ada harapan yang tak pernah mati bahwa suatu hari, kereta akan kembali melintasi rel tua di selatan Garut.Reaktivasi Jalur KA Cikajang Garut: Proyek 1,5 Triliun untuk Garut
Kini harapan itu makin nyata. Pemerintah berencana mengucurkan dana sebesar 1,5 triliun rupiah untuk reaktivasi jalur KA Cikajang Garut. Ini bukan sekadar soal transportasi, tapi juga upaya mengangkat kembali sejarah dan potensi ekonomi wilayah selatan Garut.
Dengan reaktivasi ini, bukan tak mungkin Cikajang Garut akan jadi magnet baru, baik dari sisi pariwisata, budaya, maupun pertanian. Kereta yang dulu membawa hasil bumi, bisa kembali jadi andalan distribusi dan mobilitas warga.Harapan Baru Warga Cikajang Garut
Reaktivasi ini disambut positif oleh warga. Mereka berharap jalur kereta yang kembali hidup bisa membuka peluang kerja, meningkatkan kunjungan wisata, dan menghubungkan Cikajang dengan lebih banyak daerah. Bagi generasi muda, ini juga jadi cara mengenal sejarah daerah mereka lebih dekat.
Tak sedikit pula komunitas pecinta sejarah dan perkeretaapian yang menyambut proyek ini dengan antusias. Mereka melihatnya sebagai bentuk pelestarian warisan bangsa sekaligus upaya mendorong mobilitas yang lebih ramah lingkungan.Dari Rel Tua Menuju Masa Depan
Reaktivasi jalur kereta api Cikajang Garut bukan sekadar proyek infrastruktur. Ini adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Dari rel tua yang penuh cerita, Garut punya kesempatan untuk bergerak lebih maju.Mari kita nantikan bersama, bagaimana Cikajang akan kembali hidup dan menjadi bagian penting dari perjalanan panjang Garut menuju masa depan yang lebih cerah.