Curhat Mahasiswa: Susahnya Cari Cuan Sambil Kuliah
Mahasiswa tingkat berapa pun kamu, pasti akrab banget sama yang namanya "tanggal tua", kan? Atau malah "tanggal muda" aja udah berasa "tua" duluan karena rekening udah teriak-teriak minta diisi.
Jujur aja deh, hidup sebagai mahasiswa itu challenge-nya banyak banget, apalagi soal cuan alias uang. Nggak cuma mikirin tugas yang numpuk, deadline yang mepet, atau nilai yang pas-pasan, tapi juga gimana caranya biar dapur ngebul, biar kuota internet nggak sekarat, dan biar bisa nongkrong sesekali.
![]() |
Ilustrasi (sumber: glints.com) |
Biaya Hidup yang Bikin Melongo: Survive di Rimba Perkotaan (atau Perkampusan)
Oke, kita mulai dari yang paling dasar: biaya hidup.
Mungkin banyak yang mikir, "Ah, mahasiswa kan bisa irit." Eits, jangan salah! Biaya sewa kosan/kontrakan aja udah nyedot banyak banget. Belum lagi urusan makan, transportasi, print tugas, beli buku, atau sekadar beli kopi biar melek waktu ngerjain laporan.
Kadang, kita udah budgeting ketat banget. Pagi makan nasi telor ceplok, siang nasi telor ceplok lagi, malamnya nangkring di angkringan paling murah. Tapi tetep aja, rasanya uang kayak cuma numpang lewat.
Apalagi kalau kamu merantau, jauh dari rumah. Support dari orang tua memang ada, tapi kadang kan rasanya nggak cukup untuk semua kebutuhan, apalagi kalau ada kebutuhan mendadak atau pengeluaran tak terduga.
Nah, di sinilah otak kita mulai mikir keras:
gimana caranya biar ada "dana darurat" atau setidaknya ada pemasukan tambahan biar nggak cuma bergantung dari kiriman orang tua?
Uang Saku Pas-Pasan: Antara Kebutuhan dan Keinginan
Ini dia dilema klasik mahasiswa: uang saku pas-pasan. Idealnya, uang saku itu cukup buat kebutuhan dasar. Tapi kenyataannya? K
ita juga punya keinginan, guys. Mau beli skin care biar muka nggak kusam karena begadang, mau nonton bioskop sama gebetan, mau beli merchandise konser idola, atau sekadar hang out bareng teman-teman.
Seringkali, uang saku yang ada cuma bisa nutup kebutuhan pokok aja, dan untuk keinginan? Harus puasa dulu atau nunggu kiriman selanjutnya.
Makanya, nggak heran kalau banyak mahasiswa yang mulai ngebet cari cara buat nambah income biar bisa sedikit lebih fleksibel secara finansial. Dari yang tadinya cuma fokus kuliah, sekarang mikir juga "gimana ya caranya biar punya uang sendiri?"
Susahnya Cari Kerja Paruh Waktu yang Fleksibel dan Cocok Sama Jadwal Kuliah
Ini dia challenge paling berat: niat udah ada buat cari kerja paruh waktu, tapi kenyataannya susah banget nemuin yang pas. Kenapa?
Jadwal Kuliah yang Nggak Menentu
Ini masalah utama. Kadang jadwal kuliah pagi, kadang siang, kadang ada mata kuliah sampai sore. Belum lagi kalau ada responsi, praktikum, atau tugas kelompok yang butuh waktu lebih. Cari kerja paruh waktu yang jam kerjanya bisa disesuaikan sama jadwal kuliah itu susahnya minta ampun. Banyak tempat kerja yang butuh karyawan dengan jam tetap, padahal kita kan nggak bisa.
Keterbatasan Skill dan Pengalaman
Sebagai mahasiswa, kadang kita belum punya skill atau pengalaman kerja yang spesifik. Pekerjaan yang ada mungkin cuma part-time di cafe, retail, atau jadi freelancer non-spesifik. Meskipun ada yang cocok, saingannya juga banyak banget.
Energi Terkuras
Bayangin, setelah seharian kuliah, otak udah penuh sama teori, eh malamnya harus kerja sampai larut. Besok paginya kuliah lagi. Pasti capek banget, kan? Belum lagi kalau tugas dan ujian lagi numpuk-numpuknya. Seringkali, fisik dan mental jadi keteteran, dan akhirnya kerja paruh waktu jadi korban, atau malah nilai kuliah yang anjlok.
Minimnya Lowongan yang Mahasiswa-Friendly
Lowongan kerja yang benar-benar student-friendly itu kadang kayak harta karun, susah banget ditemukannya. Kebanyakan butuh komitmen waktu yang lebih besar dari yang bisa kita berikan.
Persaingan Ketat
Nggak cuma kamu yang butuh uang tambahan, gaes. Ada ribuan mahasiswa lain di luar sana dengan pemikiran yang sama. Jadi, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktu juga sangat ketat.
Jadi, Gimana Dong?
Meskipun tantangannya segunung, bukan berarti nggak ada harapan. Banyak kok teman-teman kita yang berhasil survive dan bahkan sukses mencari cuan sambil kuliah. Kuncinya mungkin ada di:
- Pintar Membagi Waktu: Ini skill paling penting. Bikin timesheet atau jadwal harian/mingguan.
- Manfaatkan Skill yang Ada: Kalau jago nulis, bisa jadi content writer. Kalau jago desain, bisa jadi graphic designer freelance. Kalau suka ngajar, bisa jadi tentor.
- Jeli Melihat Peluang: Kadang cuan bisa datang dari hal-hal kecil, misalnya jadi jastip (jasa titip), jual makanan ringan, atau jadi reseller online.
- Proritaskan: Kadang harus memilih, apakah mau fokus kuliah dulu baru cari cuan, atau mencoba menyeimbangkan keduanya. Sesuaikan dengan kondisi dan kemampuanmu.
- Jangan Malu Bertanya: Kalau ada teman yang udah duluan punya penghasilan, coba tanya-tanya tipsnya. Siapa tahu bisa jadi inspirasi.
Intinya, perjuangan mencari cuan sambil kuliah itu nyata dan berat. Tapi ingat, kamu nggak sendiri. Banyak mahasiswa lain yang juga merasakan hal yang sama.
Yang penting jangan menyerah, terus cari cara, dan jangan lupa jaga kesehatan fisik dan mental ya! Karena buat apa banyak cuan kalau sakit-sakitan, hehe.
Gimana, ada yang relate banget sama curhatan di atas? Yuk, share pengalamanmu di kolom komentar!