Kata Kata Sunda dan Maknanya: Memahami Kedalaman Arti Sunda dalam Budaya dan Bahasa
Kebudayaan Sunda adalah kebudayaan yang hidup, tumbuh, dan berkembang di kalangan masyarakat Sunda, terutama yang berdomisili di wilayah Tatar Sunda (Jawa Barat dan sekitarnya). Budaya ini tidak hanya tercermin dalam kesenian dan adat istiadat, tetapi juga dalam bahasa dan kata kata Sunda yang penuh makna filosofis.
Menurut Suryalaga (2003:58), kata Sunda berasal dari kata “sund” (bahasa Inggris: sun atau matahari), yang bermakna bercahaya dan terang benderang. Istilah ini menggambarkan sifat luhur, murni, dan penuh kehidupan — karakter yang juga tercermin dalam masyarakat Sunda yang dikenal ramah, sopan, dan optimis.
![]() |
kata kata sunda |
Asal-usul Kata Sunda
Istilah Sunda telah tercatat dalam sejarah sejak masa Kerajaan Sunda. Dalam sebuah prasasti yang ditemukan di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, disebutkan nama Raja Sri Jayabupati yang memerintah sekitar tahun 952 Saka (1030 Masehi).
Dalam prasasti tersebut, ia menamakan dirinya sebagai Raja Sunda atau Raja Kerajaan Sunda (Ekadjati, 1995:2).
Kerajaan Sunda sendiri didirikan oleh Maharaja Tarusbawa sekitar tahun 669–723 Masehi, dan sejak itu istilah Sunda melekat sebagai identitas wilayah dan budaya yang bercorak khas.
Menariknya, kata Sunda juga dihubungkan dengan istilah “cuddha” dalam bahasa Sanskerta yang berarti putih bercahaya. Dalam konteks ini, Sunda menggambarkan sesuatu yang bersih, terang, dan suci — selaras dengan makna simbolik dari sun (matahari).
Selain itu, dalam literatur Sanskerta, nama Sunda digunakan untuk menyebut gunung setinggi 1.850 meter yang tampak putih bercahaya karena tertutup abu vulkanik akibat letusan besar. Hal ini menunjukkan bahwa kata Sunda sudah lama dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang bersinar dan bermakna spiritual.
Makna dan Filosofi Kata Sunda
Suryalaga (2003:58–80) menguraikan enam kelompok makna kata Sunda berdasarkan konteks penggunaannya. Berikut penjelasannya:
Kata Sunda Sebagai Nama Orang
Dalam beberapa naskah klasik, Sunda dipakai untuk menyebut tokoh-tokoh dalam mitologi dan epos, seperti:
-
Nama Dewa Wisnu,
-
Nama ksatria dalam cerita Upa Sunda dan Ni Sunda (Mahabharata),
-
Nama ksatria wanara dalam epos Ramayana,
-
Nama Dewa Kamajaya dalam pewayangan.
Hal ini menunjukkan bahwa kata Sunda sering diasosiasikan dengan kebijaksanaan, kebaikan, dan kemuliaan.
Kata Sunda Sebagai Nama Benda
Kata Sunda memiliki makna:
-
Bercahaya dan terang benderang (berasal dari kata sun),
-
Nama gunung di selatan Bandung,
-
Air — yang melambangkan kesuburan dan sumber kehidupan,
-
Tumpukan — yang menggambarkan kelimpahan atau keteraturan.
Kata Sunda Sebagai Tempat
Dalam konteks geografis, kata Sunda dapat dimaknai sebagai “satunda” — yakni tempat penyimpanan, lumbung, atau leuit dalam bahasa Sunda. Makna ini menegaskan nilai-nilai masyarakat agraris Sunda yang menghargai hasil bumi dan keteraturan hidup.
Kata Sunda Sebagai Aktivitas atau Pekerjaan
Kata Sunda juga dihubungkan dengan aktivitas:
-
Ngancul (melambung),
-
Ngapung (melayang),
-
Undak (naik).
Makna ini mencerminkan semangat untuk tumbuh, berkembang, dan naik tingkat — filosofi yang relevan dengan cara hidup masyarakat Sunda yang berusaha terus memperbaiki diri.
Kata Sunda Sebagai Sifat atau Keadaan
Dalam bentuk sifat, kata Sunda mengandung makna yang sangat luas dan dalam, antara lain:
-
Cuddha (putih, suci, bersih, ikhlas),
-
Waspada dan hati-hati,
-
Tersusun dan menyatu,
-
Alus, hadé, bagus (baik dan halus),
-
Senang hati, bahagia, dan puas (sugema),
-
Panuju (sesuai dengan keinginan hati),
-
Sundara (tampan), Sundari (cantik),
-
Éndah (indah permai).
Makna-makna ini menunjukkan bahwa kata Sunda tidak hanya sekadar nama daerah, melainkan simbol nilai moral dan estetika dalam kehidupan masyarakatnya.
Kata Sunda Sebagai Tingkatan atau Jumlah
Dalam konteks ini, kata Sunda bisa berarti:
-
Pangkat, kedudukan, atau status sosial,
-
Dua atau ganda (dualis).
Makna “dua” juga bisa diartikan sebagai keseimbangan — menggambarkan prinsip hidup masyarakat Sunda yang menjunjung harmoni antara dunia lahir dan batin.
Arti Sunda dalam Basa Kirata
Selain dari segi etimologi dan sejarah, ada pula tafsir makna Sunda dalam basa kirata "dikira-kira sugan nyata" (penafsiran filosofis melalui permainan kata):
-
SUNDA, anu nyu-SUN jeroning da-DA
-
SUNDA, ing-SUN nu aya dina da-DA
Kedua makna ini menggambarkan bahwa Sunda adalah simbol dari cahaya batin, kesadaran diri, dan kebijaksanaan yang bersumber dari hati yang suci.
Kata Kata Sunda dan Nilai Kehidupan
Dari pemaparan tersebut, kita bisa memahami bahwa kata kata Sunda tidak hanya sekadar bahasa komunikasi, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur.
Dalam percakapan sehari-hari, kata-kata seperti “punten,” “hatur nuhun,” “mangga,” dan “sami-sami” mencerminkan sopan santun dan rasa hormat yang menjadi ciri khas orang Sunda.
Selain itu, ungkapan seperti:
-
“Ulah ngukur baju sasereg awak,” (jangan menilai orang lain dari diri sendiri)
Dengan memahami dan menggunakan kata kata Sunda, kita turut melestarikan identitas dan warisan budaya yang penuh makna.
Sumber:
Ekadjati, Edi S. 1995. Kebudayaan Sunda: Suatu Pendekatan Sejarah. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sudaryat, Y. 2014. Wawasan Kesundaan. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Suryalaga, R. Hidayat. 2003. Kebudayaan Sunda Rawayan Jati. Bandung: Wahana Raksa Sunda.