HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kurikulum itu Apa, Ayo Pelajari Lebih Lanjut!

Kurikulum dapat bertransformasi dalam berbagai bentuk atau bisa disebut juga dalam berbagai dimensi. Menurut Hasan (1988, hlm. 28), keempat dimensi ini antara lain sebagai berikut:

Kurikulum dalam Bentuk Ide


Kurikulum dalam bentuk ide dapat dikatakan sebagai dimensi yang paling dinamik karena memiliki perubahan dan perkembangan yang sangat pesat, beriringan dengan perkembangan yang ada pada masing-masing individu. 

Sebagai sebuah ide, kurikulum dalam hal ini terlihat abstrak karena hanya ada dalam pemikiran seseorang. Seseorang disini adalah siapapun itu yang memiliki keterlibatan dengan usaha Pendidikan baik itu siswa/mahasiswa, orang tua, guru/dosen, kepala sekolah/rektor, menteri, bahkan masyarakat umum. 

Bentuk dari kurikulum sebagai ide disini adalah mencurahkan pemikiran tentang dunia Pendidikan seperti hal nya berfikir tentang proses belajar mengajar di sekolah, tentang materi apa yang seharusnya dipelajari oleh siswa, atau tentang bagaimana pelaksana Pendidikan menjalankan tugasnya. Berbicara tentang ide / pemikiran tentu akan sangat beragam dan berbeda antar satu individu dengan individu yang lainnya. 

Maka dari itu, pada realitasnya kurikulum dalam bentuk ide ini berhadapan dengan yang lainnya, terutama kurikulum yang dipikirkan oleh siswa dan guru berbeda dengan kurikulum resmi yang berlaku dan telah ditetapkan. 

Hal ini akan memunculkan berbagai keresahan yang kemudian menjadi salah satu faktor dirubahnya kurikulum. Dalam prosesnya, kurikulum sebagai ide atau konsepsi ini terlihat dalam proses ajang pendapat (delibration) tentang kurikulum. Orang yang memiliki konsepsi jelas tentang kurikulum dapat mempengaruhi orang lain agar idenya dapat diterima dan diterapkan dalam pengembangan kurikulum.

Pengertian kurikulum sebagai ide adalah “.... curriculum is the substance of the school program. It is the content pupils are expected to learn” (Donald E. Orlosky and B. Othanel Smith, 1978, (“....kurikulum adalah substansi program sekolah. Ini adalah konten yang diharapkan dipelajari oleh siswa”) “...curriculum it self is a construct or concept, a verbalization ofan extremely complex idea or set of ideas” (Oliva, 1997, hlm. 12) dalam Sukariyadi (2022, hlm. 7).

Kurikulum dalam Bentuk Rencana

Berbeda dengan dimensi ide, kurikulum dalam bentuk rencana ini menarik perhatian lebih dari pengembang kurikulum karena berbentuk lebih nyata dan biasanya tersaji dalam bentuk rencana tertulis. Kurikulum sebagai rencana ini adalah tindak lanjut dari kurikulum dalam bentuk ide. Dengan adanya rencana secara tertulis membuat kurikulum lebih mudah untuk dikaji dan mudah untuk menemukan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh kurikulum Pendidikan seiring dengan perkembangan zaman.

Pengertian kurikulum sebagai rencana adalah “....A curriculutn is a plan learning; therefore, what is known about the learning process and the developtment of the individual has bearing on the shaping curriculum” (Hilda Taba, 1962) dalam Sukariyadi (2022, hlm. 8).

Kurikulum dalam Bentuk Aktivitas

Kurikulum dalam bentuk aktifitas atau proses merupakan implementasi dari kurikulum sebagai rencana. Artinya, antara dua dimensi ini memiliki kesinambungan yang menjadi hal penting dan kritis dalam kegiatan pengembangan kurikulum.

Pengertian kurikulum dalam bentuk aktifitas adalah . . The curriculum [is a design, made] by all of those who are most intimately concerned with [he activities of the life of the children while they are in school...a curriculum must be as flexible as life and living. It cannot be made beforehand and given to pupils and teachers to install.[also it/.. represents those learning each child selects, accepts, and incorporates into himself to act with, in, and upon in subsequent experiences” (L. Thomas Hopkins, 1941) dalam Sukariyadi (2022, hlm. 9). (“.....Kurikulum [adalah desain, dibuat] oleh semua orang yang paling dekat dengan aktivitas kehidupan anak-anak selama mereka di sekolah... kurikulum harus sefleksibel kehidupan dan hidup. Itu tidak dapat dibuat sebelumnya dan diberikan kepada murid dan guru untuk dipasang.[juga itu/.. mewakili pembelajaran yang dipilih, diterima, dan dimasukkan oleh setiap anak ke dalam dirinya sendiri untuk bertindak dengan, dalam, dan atas dalam pengalaman berikutnya”).

Kurikulum dalam Bentuk Hasil

Kurikulum dalam bentuk hasil dapat dikatakan sebagai sebuah produk baik yang berupa sikap, pengetahuan, ataupun keterampilan. Adanya hasil dalam kurikulum menjadi perhatian utama dari khalayak umum, karena ini yang menjadi penentu apakah tujuan kurikulum terlaksana atau tidak.

Pengertian kurikulum dalam bentuk hasil adalah . “Curriculum is defined as a plan for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with what is 10 be learned and with the result of instruction” (Unruh and Unruh, 1984, hlm. 96) dalam Sukariyadi (2022, hlm. 10). (“Kurikulum didefinisikan sebagai rencana untuk mencapai hasil belajar yang dimaksudkan: rencana yang berkaitan dengan tujuan, dengan apa yang akan dipelajari dan dengan hasil instruksi”)
Posting Komentar